Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Pada awal tahun 1942, sejumlah petinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN) mengusulkan invasi ke Australia.
Di Australia, pemerintah, militer, dan masyarakat sangat khawatir dengan potensi invasi Jepang ke Australia setelah jatuhnya Singapura pada bulan Februari 1942. Jepang memiliki kemampuan militer, sedangkan Australia tidak mempunyai pertahanan yang memadai. Jepang sebenarnya tidak pernah merencanakan invasi, tetapi kekhawatiran tersebut mendorong Australia untuk membina hubungan dekat dengan Amerika Serikat demi melindungi diri.[2][3]
Sementara itu di Tokyo, rencana rahasia Angkatan Laut ditentang oleh Angkatan Darat Jepang dan Perdana Menteri Hideki Tojo. Mereka menilai rencana itu tidak dapat dilaksanakan karena kerasnya geografi Australia dan kuatnya pertahanan Sekutu. Militer Jepang akhirnya mengadopsi strategi pemutusan hubungan Australia-Amerika Serikat dengan bergerak ke Pasifik Selatan. Serangan tersebut dibatalkan setelah Pertempuran Laut Koral dan Pertempuran Midway bulan Mei dan Juni 1942. Semua operasi Jepang di dekat Australia setelah itu dilakukan untuk menghambat laju pasukan Sekutu.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search